Kamis, 08 Maret 2012

Metode Pemberian Tugas dengan Feedback


            Metode pemberian tugas dengan feedback pada prisipnya mempunyai tujuan yang sama dengan metode pemberian tugas, yaitu upaya peningkatan aktivitas belajar siswa melalui pemberian tugas agar prestasi belajarnya menjadi optimal.Adapun perbedaan antara metode pemberian tugas dan metode pemberian tugas dengan feedback yaitu, pada metode pemberian tugas siswa tidak mendapatkan feedback. Pada metode pemberian tugas, setelah siswa selesai mengerjakan dan mengumpulkan tugas-tugasnya, guru akan mencantumkan nilai atau skor pada lembar tugas yang telah dikumpulkan siswa tersebut. Pencantuman skor saja dinilai kurang mampu membangkitkan motivasi belajar siswa secara optimal, hal ini sejalan dengan pendapat yang dinyatakan dalam Wikipedia (2008:1) Embedded comments provide much better feedback than a mere grade at the top of the paper.”  Menyertakan feedback dinyatakan jauh lebih baik hasilnya daripada hanya sekedar mencatumkan skor. Dengan memberikan feedback, siswa akan lebih termotivasi untuk belajar. Dampak dari pemberian feedback kepada siswa ini dinyatakan mampu meningkatkan motivasi belajar siswa. Wikipedia (2008:1) ”Effective feedback improves student learning by correcting misunderstanding, validating process, and highlighting errors in thinking.” Feedback yang tepat sasaran akan mampu memotivasi minat belajar siswa dengan cara memberikan komentar ataupun coretan yang berfungsi sebagai penegasan terhadap kekeliruan yang telah dibuatnya.
           Milton John, RMIT (2000:1) juga menyatakan bahwaFeedback is a starting point for learning – not just confirmation for the students that they were right or wrong. In particular, students will appreciate advice which helps them discover and address their weaknesses.” Feedback dikatakan tidak hanya terbatas pada kegiatan menyalahkan atau membenarkan terhadap tugas yang telah dikerjakan siswa, tetapi hal yang terpenting dalam memberikan feedback adalah siswa lebih menghargai feedback yang telah membantunya untuk mengetahui kekurangan-kekurangan yang siswa miliki untuk diperbaikinya kedepannya.
           Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan, dapat dikatakan feedback merupakan informasi atau petunjuk yang dapat dijadikan sebagai pedoman bagi siswa untuk menentukan sikap dalam memperbaiki kekurangannya. Namun, dalam praktek mengajar sehari-hari sebagaian guru sering kali mengartikan feedback sebagai pujian saja. Seperti yang diungkapkan oleh Grant Wiggins (2007:2) yang menyatakan “And in terms of feedback, many teachers mistakenly think that giving such general praise as "Good job!" is feedback, for example. But such praise only keeps you interested; it cannot improve your performance, which is what feedback can do.”  Banyak guru yang menyalahartikan apa itu feedback, misalnya pujian “bagus!” dianggap sebagai feedback. Dengan memberikan pujian saja belumlah cukup, karena siswa belum mengetehui dengan jelas apa yang harus dilakukan agar hasil yang dicapai lebih baik dari sebelumnya, dimana hal ini akan berdampak sebaliknya dengan memberikan feedback, yaitu motivasi belajar siswa menjadi optimal dan mampu meningkatkan keterampilan guru dalam mengajar.
           Milton John, RMIT (2000:1) juga menyatakan bahwa  “Feedback is an integral part of all teaching not just assessment. Feedback is constructive observations and suggestions on work done, skills acquired, emerging capabilities, ideas for directing further learning. Clearly these can be provided throughout a learning program.Feedback dikatakan sebagai bagian yang terpenting dalam setiap pembelajaran. Feedback juga dinyatakan sebagai saran-saran yang bersifat membangun atas keadaan prestasi belajar siswa selama pembelajaran. Sehingga  feedback sangat penting disertakan pada setiap pembelajaran.
            Mengacu pada beberapa pendapat yang telah dikemukakan, menambahkan feedback dalam mengajar melalui metode pemberian tugas akan dapat meminimalkan kelemahan dari metode pemberian tugas itu sendiri, salah satunya adalah siswa lebih merasa diperhatikan sehingga timbul keinginan untuk menunjukkan dirinya mampu mengerjakan sesuatu khususnya dalam mengerjakan tugas yang telah diterimanya. 

Referensi :

Grant Wiggins, 2007. Assessment as Feedback, (Online) (http://www.nysaae.org/
Assessment as Feedback by Grant Wiggins.pdf, diakses 23 Februari 2008)


John Milton, RMIT. 2000. Feedback To Students, (Online),
(http://tls.vu.edu.au/learning_and_teaching/guidelines/VU12/Feedback to students RMIT VU12.pdf, diakses 8 Februari 2008)
Wikipedia. 2008. (diakses, 9 Februari 2008)


0 komentar:

Posting Komentar